Senin, 15 Desember 2014

Informasi Aplikasi Resmi Rapor Kurikulum 2013 Langsung Dari Direktorat SD, SMP, SMA dan SMK

Terkait dengan banyak beredarnya Aplikasi Rapor Kurikulum 2013 yang tidak gratis, maka kami teruskan informasi dari Yusuf Rokhmat;
"Aplikasi Resmi rapot Ke K13 dalam proses finalisasi dimasing2 direktorat SD, SMP, SMA dan SMK yg terintegrasi dg dapodik.. diperkirakan memasuki akhir sem 2014 sekitar akhir bulan desember 20141..
Aplikasi pendidikan tidak diperjualbelikan dan dikomersilkan.. tunggu saja tanggal release nya.. dan seluruh sekolah dihimbau menggunakan aplikasi rapot yg resmi/official dari kemdikbud..

sumber: http://suprikajen.blogspot.com/2014/11/informasi-aplikasi-resmi-rapor.html

JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus ngebut membahas skema baru implementasi Kurikulum 2013 (K-13). Di antaranya menetapkan kriteria kelayakan sekolah yang bakal menjalankan kurikulum anyar itu. Seperti diketahui pada aturan baru, K-13 diterapkan secara terbatas.

Ketua tim evaluasi K-13 Kemendikbud Suyanto mengatakan, mereka dikejar deadline (batas akhir) penuntasan pembahasan evaluasi bulan ini juga. Pasalnya skema baru implementasi K-13, yang terbatas penerapannya, diputuskan dijalankan mulai semester genap tahun pelajaran 2014-2015.

Sesuai kalender akademik Kemendikbud, semester genap mulai dijalankan Januari 2015 depan. “Saya sudah capek selama enam hari di Jakarta bekerja lembur,” kata Suyanto di Jakarta, Kamis (4/12).

Dia mengatakan tim evaluasi yang dia pimpin ditetapkan Mendikbud Anies Baswedan Jumat pekan lalu (28/11). Kemudian mereka diminta membuat rekomendasi final dan harus dipaparkan Rabu lalu (3/12).

Mantan Dirjen Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemendikbud itu mengatakan, rapat K-13 yang berjalan hingga kemarin fokus menetapkan kriteria-kriteria kelayakan sekolah. Guru besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu menjelaskan, kriterianya bakal ada banyak. Namun kriteria apa saja yang bakal ditetapkan, keputusannya ada di tangan Mendikbud.

Suyanto mencontohkan beberapa kriteria kelayakan sekolah untuk menjalankan K-13. Di antaranya adalah sekolahnya harus terakreditasi A, kepala sekolah dan sebagian guru harus sudah mengikuti pelatihan implementasi K-13. “Kriteria lainnya adalah guru-guru di sekolah harus sudah bersertifikat profesi,” katanya.

Pria yang hobi pasang status di media sosial itu menambahkan, kriteria kelayakan sekolah berikutnya adalah rasio jumlah guru ideal dan buku-buku K-13 harus sudah berada di sekolah semuanya. Dengan sejumlah kriteria itu, Suyanto berharap impelementasi K-13 di 2015 nanti berjalan mulus tidak seperti tahun ini.

Sekolah yang belum memiliki buku, contohnya, tidak dipaksanakan untuk menjalankan K-13. Saat ini distribusi buku-buku K-13 untuk semester genap sudah mulai berjalan. Pendistribusian buku SMP, SMA, dan SMK lebih baik dibanding untuk jenjang SD.

Suyanto mengatakan paling cepat minggu depan Kemendikbud sudah bisa memutuskan jumlah sekolah yang siap menjalankan implementasi K-13. Diantara sekolah yang berpotensi menjadi pilot project implementasi K-13 adalah 6.325 unit sekolah percontohan periode 2013 lalu.

Jumlah itu setara dengan 5 persen populasi seluruh sekolah yang mencapai 208 ribu unit. “Setelah kriteria kelayakan ditetapkan, bola panas ada di ditjen-ditjen terkait (pendidikan dasar dan menengah, red),” ujar pria yang suka makan rempeyek itu.

Nantinya bagi sekolah yang diputuskan belum layakan menerapkan K-13, tidak perlu kecewa. Sekolah-sekolah itu akan dikembalikan ke Kurikulum 2006 yang sering disebut kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

Wakil Ketua Komisi X (bidang pendidikan) DPR Sohibul Iman mengatakan, Kemendikbud memang harus fokus membenahi implementasi K-13. Baginya urusan konten atau isi K-13 sudah baik. “Saya tanya langsung ke guru, mereka bilang K-13 bisa meningkatkan semangat belajar para siswa,” jelas politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu. (wan)

Sumber : http://dikdas.kemdikbud.go.id

Sabtu, 06 Desember 2014

Mendikbud Anies Baswedan Putuskan Hentikan Kurikulum 2013

05 Desember 2014 20:21 wib
Mendikbud Anies Baswedan/ANT/PUSPA PERWITASARI.
Mendikbud Anies Baswedan
Metrotvnews.com, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menghentikan penerapan Kurikulum 2013 untuk sekolah yang baru menerapkan satu semester atau tahun ajaran 2014/2015. Sekolah-sekolah itu diminta kembali menggunakan Kurikulum 2006.

"Menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah yang baru menerapkan satu semester, yakni tahun ajaran 2014/2014. Sekolah-sekolah ini supaya kembali menggunakan kurikulum 2006," papar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat (5/12/2014) malam.

Sedangkan untuk sekolah-sekolah yang telah menerapkan tiga semester, yaitu sejak tahun ajaran 2013/2014 diminta melanjutkan pemakaian Kurikulum 2013. Mereka akan dijadikan sekolah percontohan selama masa evaluasi Kurikulum 2013.

"Keputusan kedua, menerapkan Kurikulum 2013 di sekolah yang telah tiga semester diterapkan, yaitu tahun ajaran 2013/2014. Dan menjadikan sekolah tersebut sebagai sekolah pengembangan dan percontohan Kurikulum 2013," beber Anies.

Anies menjelaskan, Kurikulum 2013 telah diterapkan terbatas tahun ajaran 2013/2014 di 6.221 sekolah. Terdiri dari Sekolah Dasar di 2.598 sekolah, SMP di 1.437 sekolah, dan SMA di 1.165, serta di SMK di 1.012 sekolah.

Anies menegaskan, keputusan ini diambil karena sebagian besar sekolah belum siap melaksanakan Kurikulum 2013. "Penghentian ini dilandasi antara lain karena masih ada masalah dalam kesiapan buku, sistem penilaian, penataran guru, pendamping guru dan pelatihan kepala sekolah yang belum merata," jelas Anies.

Meskipun ada penundaan, kata Anies, pada saatnya semua sekolah akan menerapkan Kurikulum 2013, bergantung kesiapan. Bahkan, untuk sekolah yang telah menerapkan tiga semester apabila merasa tidak mampu menerapkan Kurikulum 2013 juga bisa mengajukan diri ke Kemendikbud untuk pengecualian.

Saat ini Kemendikbud telah menyiapkan surat penjelasan Nomor: 179342/MPK/KR/2014 tentang Pelaksanaan Kurikulum 2013. Penjelasan itu ditujukan ke kepala sekolah.
DOR 
sumber:MetroTv.com

Selasa, 02 Desember 2014

Selasa, 02 Desember 2014

Siswa siswi kelas 2a dan 2b melaksanakan kegiatan PSL ke Pantai Boom dan ke Akuarium yang berada di Kota Pekalongan.

Bermain di taman



Arena Bermain anak

Taman pantai Boom

9 vs 1

Semangat

Antrean masuk akuarium

Didalam ruang akuarium Kota Pekalongan


Istirahat sejenak

Di tepi Pantai boom




Senin, 01 Desember 2014

Kegiatan Imunisasi di SDIT Insan Mulia Kajen

Persiapan imunisasi

Tetep tersenyum ....

Biar sakit tetap semangat ......